Sejarah G I G I bag. 3

Jumat, 19 Maret 2010 komentar

Tahun 1997 adalah tahun serba baru bagi GIGI. Selain dua pemain baru dan konsep musik baru, perusahaan rekamannya pun baru. Sebenarnya kondisi lain yang diharapkan harusnya baru juga, ternyata tidak begitu, Album yang diberi nama “ 2 X 2 “ yang dapat dikatakan album tereksklusif GIGI tersebut yang proses pengambilan suaranya di lakukan di Indonesia dan Amerika, proses penyempurnaan keseluruhan ( Mixing dan Mastering ) di lakukan sepenuhnya di Amerika kurang dipromosikan secara maksimal, akibatnya album yang bekerjasama dengan Musisi Dunia seperti Billy Sheehan ( Bassist Mr. BIG ), Harry Kim dan Arturo Velasco ( Phil Collins Brass Sections ), Eric Marienthal ( Saxophone Solo ) hasil yang diharapkan tidak seperti yang ditargetkan. Untung ada Program tour 100 Kota dari Management GIGI yang paling tidak membantu meningkatkan penjualan kaset.

Tahun 1998, adalah tahun pembuktian bagi GIGI. Konsep musik yang sempat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan personel yang baru, sekarang kembali seperti cirinya sediakala. Pindah perusahaan rekaman ke Sony Music Indonesia adalah pilihan yang tepat. 19 Juni 1998, sepulangnya GIGI show di Malaysia , album “ KILAS BALIK “ di lempar kepasar. Tidak diduga hasilnya, dengan kerjasama yang baik antara Management GIGI dan Sony Music Indonesia mengemas promosi album, tingkat penjualan kasetnya terhitung laku keras. Tidak saja di Jakarta atau di Pulau Jawa, dipulau lainnya pun penjualan kaset GIGI menjadi best seller untuk beberapa periode mingguan. Sedangkan hits lagu “ Terbang “ duduk ditangga lagu terbaik radio di Indonesia tidak kurang dari 9 minggu, belum lagi lagu lainnya seperti “ Dimanakah kau berada “ dan “ Rindukan Damai “. Penjualan kaset dan CDnya mencapai angka 300.000. Prestasi lain yang diperoleh ditahun 1998 pun sangat menggembirakan seperti di Anugerah Musik Indonesia, GIGI menggondol beberapa katagori seperti Group Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Terbaik dan Nominasi Cover Kaset Terbaik. Sedangkan dari media cetak GIGI dinobatkan sebagai group pop rock terbaik 1998 dan group paling bersinar 1998. Yang paling menggembirakan bagi GIGI di kondisi ekonomi Indonesia yang sedang parah begini target management untuk mencapai 48 kegiatan/show dalam satu tahun ( terhitung Juni 1998 ) sudah terlampaui di akhir tahun 1998 dengan 68 kegiatan/show.

GIGI tetap gigih dalam ber- Cita, menyelesaikan Cipta untuk mendapatkan Citra. Karena hal itu GIGI yang terdiri dari Armand Maulana ( Vocal ), Budhy Haryono ( Drum ), Dewa Budjana ( Guitar ) dan Opet Alatas ( Bass ) akan selalu berusaha melakukan terobosan baru dalam bermusik.

Tahun 1999, adalah tahun yang cukup suram bagi dunia musik Indonesia. Dalam kondisi perekonomian yang dilanda krisis berkepanjangan sangat mempengaruhi aktivitas dan kehidupan bermusik. Bursa kaset, aktivitas show, aktivitas rekaman terasa ikut lesu darah. Ditambah dengan suhu politik yang kian meninggi menjelang pemilu tahun ini, menimbulkan bermacam prediksi dan ketidakpastian tentang kondisi pasca pemilu. Demikian pula yang terjadi pada dunia musik. Banyak proyek-proyek rekaman tertunda menunggu perkembangan politik dan ekonomi Indonesia.

Di tengah ketidakpastian dan kesemrawutan itulah GIGI tetap bertahan dan tetap terus berkarya. Bahkan suasana muthakhir negeri tercinta ini terekspresikan dalam salah satu karya GIGI terbaru yang berjudul “1999,,,,Menangis”.

97-99
GIGI 1997 - 1999

Bersamaan dengan HUTnya yang ke 5 bulan April 1999 yang ditandai dengan konser tunggal GIGI di Gedung Kesenian Jakarta yang bertajuk “Konser Balas Budi”, diluncurkan pula album ke 6 GIGI yang berjudul “BAIK” . Ada yang istimewa di album keenam ini. “Si anak hilang” THOMAS RAMDHAN kembali memperkuat jajaran formasi GIGI yang posisinya di tiga tahun kemarin diisi oleh Opet Alatas. Dan GIGI seakan menemukan kembali komponennya yang sempat hilang, yang membuat formulasi komposisi-komposisi GIGI kian kokoh saja. Dengan hits andalan “Hinakah” Album GIGI – BAIK menginjak bulan kedua sudah mencapai penjualan 60.000 keping meskipun belum ditunjang dengan promosi penayangan video klipnya yang eksklusif (dikarenakan kapling acara di media televisi saat itu didominasi oleh kampanye-kampanye parpol dan talk show bernuansa politik yang memang ratingnya sedang tinggi). Dan….. Armand Maulana, Budhy Haryono, Dewa Budjana dan Thomas Ramdhan tetap berkeyakinan bahwa bagaimanapun keadaannya, apapun cobaan dan rintangannya, dengan segenap kepiawaiannya berolah musik GIGI akan tetap menggigit di sanubari penggemarnya dan masyarakat pada umumnya. Di tahun 1999 itu pula GIGI mengukir sejarah dalam karier musiknya dengan menggelar konser tunggal yang di beri nama “Konser Balas Budi” di Gedung Kesenian Jakarta dengan melibatkan puluhan pemain orkestra dalam konsernya itu.

Konser ini merupakan ekspresi balas budi GIGI untuk semua pihak yang turut membantu suksesnya GIGI.

Selain ditayangkan secara langsung dalam acara ekslusif oleh Indosiar, konser ini juga direkam secara live dan album live tersebut dirilis pada pertengahan tahun 2000 dengan judul “GIGI GREATEST HITS LIVE IN CONCERT”

Tahun 2000, selain album “GIGI GREATEST HITS LIVE IN CONCERT” yang dirilis oleh Sony Music Indonesia, Sony Music Malaysia merilis pula ALBUM GIGI yang merupakan kompilasi dari album “KILAS BALIK” dan album “BAIK”.

Agenda konser GIGI tahun 2000 ini cukup padat. Totalnya adalah 86 konser, termasuk di dalamnya adalah konser di Malaysia, Brunei dan Jepang.

Tahun 2001 GIGI merilis Album ketujuh, yang berjudul “Untuk Semua Umur” dengan lagu andalan antara lain “Jomblo”, “Diva”. Album ini juga dirilis di Malaysia dengan label Sony Music Malaysia.

Hal lain yang patut dicatat adalah di antara deretan agenda konser GIGI sepanjang tahun 2001 ada 3 buah konser yang digelar di manca negara yaitu: California-USA, Tokyo-Jepang dan Malaysia.

Tahun 2002, sewindu sudah grup musik GIGI genap berkarya semenjak terbentuk 22 April 1994 silam. Berkarya lewat lagu, GIGI mempunyai rona sendiri yang menghiasi raut wajah musik tanah air. Berbagai aliran musik terolah baik lewat para personilnya yang sempat bongkar pasang sejak kemunculannya hingga terakhir GIGI didiami Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (Gitar) Thomas Ramdhan (Bass), dan Budhy Haryono (drummer). Dari para personil berlatar belakang musik berbeda itulah GIGI mampu menyajikan musik berkualitas nan kaya. Jadi jangan heran kalau mereka piawai memainkan musik-musik ngepop-rock sampai beat jazz yang kadang ikut mengisi, atau eksperimen musik lainnya.

Di usia 8 tahun pulalah GIGI kembali mencetak album yang berisikan lagu-lagu hits yang pernah dilambungkan sekaligus melambungkan nama mereka sebagai salah satu grup musik besar Indonesia. Lagu-lagu seperti Angan, Kuingin (Angan - 1994), Janji, Yang T'lah Berlalu/Nirwana (Dunia-1995), Oo….Oo….Oo…., Damainya Cinta (3/4), Terbang, Rindukan Damai (Kilas Balik-1998), Hinakah (Baik-1999), Jomblo (Semua Umur- 2001) masih sangat akrab di telinga kita. Dengan lirik puitis dan irama yang mudah diingat tak pelak lagi, hit-hit GIGI sering terputar di banyak stasiun radio dan begitu juga klip-klipnya.

Album THE BEST OF GIGI yang dirilis pada bulan Juni 2002 ini memuat 14 lagu dimana dua diataranya adalah dua lagu baru yang belum pernah dirilis sebelumnya, yaitu Andai dan Jalan Di Bulan. Kedua lagu ini mempunyai basic track musik yang sama, yaitu dari akustik, yang mengingatkan kembali para penggemar GIGI akan lagu-lagunya yang catchy dan easy listening. Lagu Andai yang ciptakan pada periode Januari - Februari 2002 ini didaulat menjadi lagu unggulan di album ini. Ada cerita menarik dari penggarapannya. Waktu itu sempat terjadi perdebatan alot antar personil mengenai liriknya. Armand yang menggarap lirik ini sempat membuat 3 versi lirik, dan akhirnya pilihan jatuh pada versi terakhir dimana lirik itu sesuai dengan melodi dan nuansa lagunya. Isinya sendiri menceritakan tentang seorang pria yang meninggalkan selingkuhannya untuk dijadikan pilihan kedua. Video klip lagu Andai ini cukup unik, dimana tampil 'model dadakan seperti Sheila On 7, Andy (/rif), Yuke (The Groove), dan masih banyak lagi.

Untuk lagu Jalan Di Bulan, GIGI menggarapnya saat promo ke Malaysia. Lagu ini menceritakan tentang bagaimana perasaan orang jatuh cinta itu, yang melayang serasa dibulan.
Lantas bagaimana pendapat GIGI sendiri mengenai album THE BEST OF GIGI ini.
'Album ini adalah persembahan terbaik dari GIGI. Dimana pilihan lagunya tidak terbatas pada lagu-lagu yang telah hit saja, tetapi juga lagu-lagu lain yang bisa disebut sebagai 'lagu eksperimen', seperti lagu Bumi Meringis dan Rindukan Damai,'kata Armand mewakili teman-temannya.

Dan Alhamdulillah album The best of GIGI saat ini telah meraih Double Platium Awards dari Sony Music, dan itu berarti penjualan albumnya telah melampaui 300.000 keping.

komentar

Posting Komentar